Romano: Spurs “maju pesat” dalam penunjukan Thomas Frank

Romano: Spurs “maju pesat” dalam penunjukan Thomas Frank

## Spurs Semakin Dekat dengan Thomas Frank: Era Baru di London Utara?

Tottenham Hotspur tampaknya semakin mantap dalam perburuan manajer baru, dengan nama Thomas Frank, pelatih Brentford, mencuat sebagai kandidat terdepan.

Kabar ini, yang dikonfirmasi oleh pakar transfer ternama Fabrizio Romano, mengindikasikan bahwa Spurs “advancing well” dalam negosiasi dengan pelatih asal Denmark tersebut.

Menurut informasi yang beredar, persaingan untuk kursi panas di Tottenham Hotspur Stadium kini mengerucut pada dua nama: Thomas Frank dan Marco Silva, pelatih Fulham.

Romano: Spurs "maju pesat" dalam penunjukan Thomas Frank

Meskipun Silva juga memiliki rekam jejak yang impresif, terutama dalam membangun tim yang solid di Fulham, aroma Thomas Frank memang terasa lebih kuat.

Lantas, mengapa Frank menjadi favorit?

Beberapa faktor menjadi penentu.

Pertama, filosofi sepak bola menyerang dan pragmatis yang ia terapkan di Brentford.

Frank berhasil membangun tim yang kompetitif dengan sumber daya yang relatif terbatas, sebuah bukti kecerdasan taktik dan kemampuan memotivasi pemain.

Gaya bermain Brentford yang direct, namun tetap terorganisir, dinilai cocok dengan DNA sepak bola Inggris dan berpotensi membangkitkan gairah para pendukung Spurs.

Kedua, kemampuan Frank dalam mengembangkan pemain muda.

Di Brentford, ia sukses memoles bakat-bakat muda seperti Ivan Toney dan Bryan Mbeumo menjadi pemain bintang.

Ini sejalan dengan kebijakan transfer Spurs yang seringkali berinvestasi pada pemain muda potensial.

Namun, menunjuk Frank bukanlah tanpa risiko.

Ia relatif belum teruji di level klub besar dengan tekanan ekspektasi yang jauh lebih tinggi.

Adaptasi dengan pemain-pemain bintang dan tuntutan untuk meraih trofi akan menjadi tantangan besar baginya.

Dibandingkan dengan Marco Silva, Frank mungkin kurang memiliki pengalaman melatih di klub-klub besar.

Namun, ia menawarkan pendekatan yang lebih segar dan inovatif.

Silva, dengan pengalamannya menangani Everton dan Watford, menawarkan stabilitas dan rekam jejak yang terbukti.

Pilihan antara Frank dan Silva pada akhirnya akan bergantung pada visi Daniel Levy, chairman Spurs, tentang masa depan klub.

Apakah ia mencari sosok yang berani dan inovatif, atau pelatih yang lebih berpengalaman dan stabil?

Secara pribadi, saya berpendapat bahwa Thomas Frank adalah pilihan yang lebih menarik.

Spurs membutuhkan perubahan signifikan dalam budaya dan pendekatan mereka.

Frank, dengan energi dan ide-ide segarnya, berpotensi membawa angin perubahan yang dibutuhkan.

Tentu saja, ia membutuhkan dukungan penuh dari manajemen dan waktu untuk membangun tim sesuai dengan visinya.

Pada akhirnya, penunjukan manajer baru ini akan menjadi salah satu keputusan terpenting dalam sejarah Spurs.

Siapapun yang terpilih, ia akan memiliki tugas berat untuk mengembalikan kejayaan klub dan memenuhi harapan para pendukung setia.

Mari kita tunggu dan lihat, apakah era baru di London Utara akan dipimpin oleh Thomas Frank?